John Kemon, si jadul dengan visi ke depan

Tuesday, December 09, 2008 Posted by the fikre

John Kemon, demikianlah teman-teman kost waktu di Surabaya menyebut dan memberinya nama Astrea 800-ku. Entah siapa yang memulainya, yang jelas nama atau sebutan itu begitu populer saat itu dikalangan kami, bahkan hingga saat ini. Bagaimana dan mengapa sebutan itu muncul, teman-teman lamaku lah yang mengetahuinya.

Motor honda rakitan 1985 ini, tongkrongannya masih kelihatan oke punya. Tunggangannyapun masih mantap meski deru mesin alias dapur pacunya tidak lagi sehalus mesin mobil bensin keluaran terbaru. Tetapi untuk beraktivitas sehari-hari, rasanya masih cukup layak asal tidak untuk diadu berpacu dengan Honda CS1 atau Honda Blade keluaran 2008.

Saat liburan Idul Qurban 1429 H/2008, aku sengaja menyempatkan mengambil gambarnya untuk aku posting di blog ini. Siapa tahu teman2 lama dan keluarga yang pernah ber-suka duka dengannya pada nengok ke blog ini. Pasti dech….memorinya akan ter-reset ke masa lalu secara otomatis. Kenangannya pun akan kembali berputar-putar di sekitar saat-saat yang manis, menggelikan dan mungkin juga menjengkelkan bersama motor sangar pada jamannya ini. Inilah si John Kemon yang aku maksud.

Pada jamannya, motor itu begitu perkasa dan berjasa bagi orang-orang yang pernah menggunakan dalam aktivitas sehari-harinya. Sebut saja Mbahe alias Eris Maart teman satu kosku yang sekarang bertugas di Wakatobi-Sulawesi sebagai pns di departemen kehutanan. Mas Bob Cahyo, sang manager yang aku yakin akan selalu senyam-senyum sendiri bila teringat apa saja yang pernah dilakukannya bersama John Kemon ini.

Bersama arek-arek suroboyo yakni Tyok, Yani, Eris, Agung, Bob, dll, si John Kemon memang banyak meninggalkan kenangan manis yang sulit untuk dilupakan. Maklmum, dulunya kami memang pernah tinggal bersama sebagai anak kost di seputaran Dukuh Kupang Timur Surabaya. Tepatnya di rumah Ibu Karjiman, Jl. Dukuh Kupang Timur XVII no 7. Ibu kost kami adalah layaknya orangtua kami sendiri, yang begitu sabar & perhatian kepada kami semua. Alhamdulillah....meski semua sudah tidak lagi  tinggal di satu kota, tetapi ikatan silaturrahminya tidak terputus. Kami masih saling kontak melalui teleconfrence dengan Simpati Pedhe.

Generasi berikutnya di lingkungan Mbah Roeri Community yang pernah ber-suka duka dengan John Kemon adalah Wawan alias Eswawan dan Arif Slam sang mat kodak. Mereka adalah orang-orang yang juga pernah mempunyai kenangan manis dan mungkin juga menjengkelkan bersama John Kemon dalam aktivitas sehari-harinya.

John Kemon pernah menjadi saksi kunci bagaimana gambar-gambar yang muncul di koran sore Wawasan hasil jepretan Arif Slam ini dipublikasikan melalui kameranya. Dengan naluri fotographer Arif Slam dan penampilan apa adanya dari John Kemon, ternyata momen-momen yang diabadikannya mampu bercerita dengan bahasa gambar, bahasa yang bisa diterjemahkan sendiri-sendiri oleh penikmat atau pembacanya. Bahkan momen yang menggelikan bersama John Kemon-pun penah dipublikasikan di koran sore wawasannya dengan tokoh yang disamarkan.

Saat ini, si John Kemon sedang bersama Hafidz, melakoni episode berikutnya disaat umur teknisnya tidak muda lagi alias sudah diujung senja. Tetapi dengan perawatan yang dibaluri rasa sayang, aku yakin John Kemon masih cukup tangguh menjalani episode bersama Hafidz dalam menuntut ilmu di STAIN Surakarta.

Semoga keberadaan John Kemon di setiap aktivitas perkuliahan dan aktivitas yang lainnya, bisa menjadi inspirasi dan motivasi tersendiri bagi Hafidz untuk meraih masa depan yang lebih baik. Amin.

dari home base MRC_Simo catatan ini dipublikasikan.

0 comments: