Berkuda di Bandungan

Monday, July 07, 2008 Posted by the fikre

Alih-alih sebagai pengganti masa liburan yang tidak bisa dinikmati oleh anak kami, Sabtu 5 Juli kemarin kami sepakat utk jalan-jalan. Tujuan kami tidak jauh-jauh, yakni ke Bandungan saja. Cukup dengan jarak tempuh tidak lebih satu jam dari Semarang, kami bisa menikmati suasana segar dan sejuknya hawa pegunungan. Sebagai daerah pegunungan yang relative dekat dengan Semarang, Bandungan memang merupakan salah satu tujuan rekreasi keluarga maupun anak muda seputar Semarang. Selain penginapan dengan berbagai fasilitasnya, tempat pemancingan banyak tersebar di wilayah Bandungan dan sekitarnya yang di kemas seperti tempat wisata alam pada umumnya. Begitu juga dengan Bandungan, suasana sejuk hawa dan panorama pegunungan-lah yang menjadi daya tarik utama wilayah ini. Wisata alam, begitulah istilah populernya. Begitu sampai di Bandungan, kami langsung menuju warung bakso Pak Brengos yang letaknya di dalam (paling ujung) pasar tradisional sayuran & buah2an Bandungan. Meski letaknya di ujung, tetapi pelanggannya cukup banyak, karena cita rasa baksonya memang pas utk dinikmati ditengah2 suasana sejuknya hawa pegunungan. Selesai makan bakso, kami langsung membeli sayuran, buah2an segar dan makanan tradisional (khas) yang tersedia lengkap di pasar tradisional yang cukup bersih itu, sekedar untuk oleh2 tetangga kanan kiri. Dengan 5 ribu rupiah, kami sdh bisa membeli tiga paket sayuran segar yang cukup untuk tiga keluarga. Aneka buah segar juga membuat kami tertarik untuk membelinya, namun kami hanya membeli sirsat, strawbery, klengkeng dan nagka sekedar untuk bisa membuat juice ketika sampai di rumah saja. Sedangkan makanan yang menggoda kami adalah wajik dengan cita rasa pandan. Setelah beberapa saat kamipun meninggalkan pasar tradisional itu utk menaruh belanjaan di mobil. Selanjutnya kami nikmati suasana dan sejuknya hawa pegunungan dengan naik kuda bersama mas Fikri, sementara mamanya mas Fikri jalan2 sendirian. Baru kali ini mas Fikri mau dan tidak takut lagi diajak naik kuda setelah beberapa kali kami ke sini.
Mas Fikri merasa senang sekali dan menikmatinya, ketika kuda sudah mulai berjalan dengan dituntun oleh jokinya. Suara langkah kaki kuda yang menimbulkan irama, mengingatkan mas Fikri pada lagu Naik Delman. Sepanjang perjalananpun mas Fikri menyanyikan lagu tersebut sambil ditimpali dengan bercerita tentang hal-hal yang disenanginya. Kami melanjutkan perjalanan liburan kali ini dengan berjalan kaki sambil melihat-lihat aneka tanaman bunga yang dijual di sepanjang jalan. Meski tidak membeli, tetapi kami tetap bisa menikmati keindahannya. Naluri berkebunku seketika muncul ketika memperhatikan Bunga Violces, tapi karena tanaman bunga yang ada di rumah saat ini sudah cukup beragam untuk ukuran space yang tersedia, keinginan untuk membelinya pun aku tunda dulu. Terus terang, rasa penasaranku masih sangat tinggi untuk bisa menikmati keindahan bunga violces di teras rumah, setelah koleksi kami sebelumnya habis karena di makan ayam tetangga. Karena haus, kamipun minum susu kedelai di salah satu warung sambil duduk lesehan. Sebenarnya akan lebih lengkap bila susu kedelai itu kita nikmati bersama dengan hangatnya tahu goreng khas Bandungan yang lebih dikenal dengan Tahu Serasi. Tetapi karena masih terasa kenyang, kami tidak memesannya alias cukup membayangkannya saja bagaimana lidah ini mengunyah tahu goreng hangat yang dimakan dengan sambal kecap yang pedas. Waaaaaah nikmaaaaaat sekali. Belum puas menikmati suasana liburan, mas Fikri mengajak main prosotan. Kemudian kami berjalan kaki sambil bercengkerama menuju taman rekreasi di Griya PJKA yg terletak di sebelah pasar sayuran & buah2an. Sayang sekali, fasilitas disini terkesan tidak terawat untuk ukuran sebuah tempat rekreasi anak/keluarga. Tetapi karena suasana yang sejuk, menjadikan kesan tidak terawat itu seolah bisa tertutupi….tergantung bagaimana kita menikmatinya saja. Yaaa….begitulah salah satu cara kami megisi dan menikmati suasana liburan sabtu siang hingga sore itu di Bandungan bersama keluarga. Suasana sejuk…., segar….dan gembira, kami nikmati dengan tidak harus mengeluarkan berlembar-lembar uang yang menguras isi dompet. Karena hanya dengan begitu sajapun…kami sekeluarga sudah merasa gembira.
Akhirnya, kamipun pulang dengan membawa kegembiraan dan kebahagiaan. Gembira dan bahagia karena sebagai orang tua kami bisa mengajak mas Fikri mengisi masa liburan yang sebenarnya. Semoga…dengan jalan2 ke Bandungan yang hanya beberapa jam saja, bisa menjadi pengganti dari liburan panjang yang mustinya dinikmati oleh mas Fikri. Memang…meskipun masa liburan, mas Fikri harus tetap masuk ke TPA Pelangi Nusantara setiap harinya. Begitulah kondisi yang kami hadapi bersama saat ini, sebagai konsekuensi dari kami harus mencari nafkah untuk kebahagiaan dan masa depannya. Tetapi….kami senantiasa bersyukur atas nikmat Allah SWT selama ini dan berdo'a semoga mas Fikri tetap enjoy meski seharian penuh tidak bersama kami disaat kami harus mencari nafkah dengan bekerja. Amin. dari kawasan lembah sekaran yg diselimuti keheningan catatan ini digoreskan.

0 comments: