Senin Malam & Maknanya bagi Kami

Thursday, June 26, 2008 Posted by the fikre

Senin malam kemarin, karena sesuatu dan lain hal kami bersitegang, adu argumentasi dengan sedikit emosional. Ternyata tanpa kami sadari mas Fikri yang sedang asyik belajar menggambar dengan crayon mendengar dan mungkin juga menyimak apa yang terjadi diantara kami orang tuanya. Selanjutnya untuk meredakan dan menetralisir suasana, saya segera menemani mas Fikri yang sedang asyik menggambar. Betapa terkejutnya saya ketika mendengar apa yang dikatakan mas Fikri pada saat saya sudah duduk didekatnya. "Papa minta maaf dulu dong sama mama...kalau papa tidak minta maaf sama mama, aku nggak mau nggambarin papa lho". Mendengar kata-kata itu, sejenak aku tertegun namun kemudian aku bilang kepada mas Fikri, "Iya deh, tapi tolong papa ditemani soalnya papa takut karena mama sedang marah". Dengan sedikit merajuk dan mengulangi permintaanku, akhirnya mas Fikri mau menemaniku untuk minta maaf. Karena mungkin lagi kesal, isteriku yang sedang membersihkan teras rumah hanya diam saja dan akhirnya aku masuk, menyusul mas Fikri yang sudah masuk duluan dan kembali asyik dengan buku gambarnya. Tak lama kemudian mas Fikri masuk kamar dan minta dibuatin susu oleh mamanya karena sudah ngantuk. Ketika mas Fikri sedang menunggu susu yang lagi dibuatkan mamanya, aku masuk ke kamar dan melihat mas Fikri yang sepertinya sangat sedih terhadap apa yang telah terjadi diantara kami. Kemudian saya ikut berbaring disisinya, menciumi pipi dan keningnya serta mengusapnya dengan lembut, sambil berkata “sebentar ya mas…susunya lagi dibuatin mama kok, sekarang mas Fikri berdo'a dulu sebelum tidur”. Ternyata kejadian yang secara tidak sengaja terekam dalam memori tersebut tidak begitu saja hilang dari ingatan mas Fikri. Tadi malam sepulang aku dari main badminton dengan rekan-rekan kantor, isteriku cerita kalau kemarin petang ketika sampai dirumah setelah dijemput isteriku dari TPA Pelangi Nusantara....., tiba-tiba mas Fikri bilang kepada mamanya hal yang substansinya sama dengan apa yang dikatakannya kepadaku senin malam yang lalu. “Mama nggak tak kasih es krim lho kalo nggak sayang sama papa…mama minta maaf dulu to sama papa…nanti nggak tak kasih eskrim lho”. Subhanallaah….betapa peka dan perhatiannya anak kami terhadap apa yang terjadi diantara kami, padahal kami sudah saling memaafkan dan melupakan kejadian senin malam itu.  Sebagai orang tuanya kamipun kemudian larut dalam perbincangan/diskusi tentang hal yang sama-sama kami alami dengan anak kami terkait kejadian Senin malam kemarin sambil menyaksikan semi final UEFA euro2008 antara Jerman vs Turki yang akhirnya dimenangkan oleh Jerman dengan skor 3-2. Selanjutnya tugas kami sebagai orang tua adalah memberikan pengertian kepada mas Fikri, serta berhati-hati dalam bersikap, berbuat, berucap baik di depan/tidak di depan anak kami. Terima kasih ya Allah yang telah mengingatkan kami melalui anak kami, mas Fikri. Semoga kami bisa lebih berhati-hati dan lebih santun dalam segala hal agar tidak mengakibatkan hal yang tidak baik dan tidak menunjang bagi perkembangan anak kami secara menyeluruh dan juga keluarga kami, tentunya. Amin.
dari kawasan lembah sekaran yg diselimuti keheningan catatan ini digoreskan.

0 comments: