meski di tepi jalan, mangga-ku bukan mangga jalanan
Tuesday, October 28, 2008 Posted by the fikre
Bulan agustus kemarin, aku nulis di blog ini tentang lebatnya bunga mangga kami yang tumbuh di halaman depan rumah. Saat ini...akhirnya kesampaian juga keinginan utk memetik dan menikmati buah mangga dari kebun sendiri..alhamdulillah.
Berbagi dengan codot (kelelawar buah) pun bisa juga lho. Bahkan ketika satu dua mangga yang ingin kami petik karena secara fisik sdh kelihatan cukup menarik, ternyata lebih sering kedahuluan oleh si codot. Pagi harinya, kami hanya disisain isinya doang. Begitulah binatang pemakan buah, kemampuan membedakan & memilih buah yang sudah masak memang tidak bisa dikalahkan oleh manusia.
Namun, sampai saat ini cukup banyak buah yang masih bergantungan di pohon dan tinggal menunggu waktu petiknya saja. Meskipun di pinggir jalan banyak sekali penjual buah mangga yang menawarkan dengan harga murah, tetapi memetik dari kebun sendiri rasanya lebih mengasyikkan dech…. Rumput tetangga kelihatan lebih hijau…tetapi mangga dari kebun sendiri rasanya lebih memukau. Lho kok gak nyambung???
diantara nyanyian alam kawasan lembah sekaran tulisan ini aku publikasikan
0 comments:
Post a Comment